Jumat, 03 Februari 2012

Ayo Wisata Ke Aceh

“Pemerintah Aceh Serius kembangkan Desa Wisata” begitulah judul salah satu berita yang dirilis oleh VOANEWS 29 Januari 2012, kalau kita melihat dari judul tersebut, tentu timbul pertanyaan kita apakah dulu pemerintah belum serius kembangkan pariwisata di Aceh..?
Sepert dilansir oleh VOA bahwa Pemerintah daerah Aceh untuk pertama kalinya menginisiasi program desa wisata unggulan di sejumlah kabupaten di provinsi itu. Salah satu desa yang menjadi proyek percontohan adalah wilayah Kabupaten Pidie Jaya.
Pariwisata di Aceh kalau dikembangkan dengan baik akan menjadi potensi ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat Aceh. Sebelum tsunami melanda wilayah ini, Aceh sudah menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan manca negara, akan tetapi akibat konplik melanda aceh wisatawan kembali menghilang di Aceh.
Pasca tsunami kembali muncul tempat – tempat wisata baru atau yang dikenal dengan wisata tsunami, namun apabila pemerintah benar benar serius dalam mengembangkan Wisata di Aceh, maka masyarakat aceh akan bisa mengembang semua potensi – potensi yang ada didesanya. Karena selama ini banyak sekali baik kuliner, dan kerajinan khas aceh yang sulit dipasarkan keluar, sehingga ini bisa menjadi sumber penambahan ekonomi keluarga.
Seperti yang dikatakan oleh Cut Fitri kepada VOA, setiap kawasan pedesaan di Aceh memiliki kekhasan, layaknya wilayah tujuan wisata lain di Indonesia, terutama adat istiadat, kerajinan bordir, pandai besi, berbagai bahan ukiran dan wisata kuliner khas Aceh yang merupakan panganan olahan dari bahan pangan lokal. “Kuliner (di  Aceh), yang menjadi favorit para pendatang antara lain kue seupit, kue kekara, dodol dan meuseukat,” tambah Cut Fitri.
Dan masih banyak Makanan khas Aceh lainnya, karena setiap daerah kabupaten ada makanan khas tersendiri, belum lagi dengan wisata kopi aceh yang sudah mendunia dengan berbagai rasa dan sajiannya, seperti kopi terbalik khas  Aceh Barat yang tidak dimiliki oleh Aceh lain.
Namun semua ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari semua pihak, baik dari kalangan Ulama, pemerintah dan masyarakat itu sendiri, tentunya harus dibarengi dengan rasa kenyamanan terhadap pendatang. Karena kalau rasa aman dimasyarakat tidak ada mustahil orang atau wisatawan akan berkujung ke Aceh.

2 komentar: