Jumat, 30 Desember 2011

Sayangi Kucing Sampai Liang Lahat.


Tidak sedikit orang didunia ini suka dengan binatang piaran salah satunya kucing, bahkan konon katanya kucing tidak boleh dipukul atau di sakiti, dia harus disayangi,dan binatang yang satu ini juga memiliki naluri yang tinggi sehingga dia bisa digunakan untuk menjaga rumah dari gangguan hama tikus.

Bahkan kita pernah mendengar sejarah Nabi Muhammad SAW sangat menyayangi kucing, bahkan beliau berpesan harus menyayangi kucing layaknya menyayangi keluarga sendiri.  Banyak sekali kisah mengenai kucing

Lain halnya di amerika seperti dilansir oleh sebuah Media VOA, Selasa, 20 Desember 2011 dengan judul " Satu Kuburan dengan Si Meong " mereka rela abu hasil kremasi jenazahnya dikuburkan satu liang dengan kucing kesayangannya. Bukan kucing saja namun ada beberapa hewan piaraan lainnya. 

Tapi mereka dikuburkan dengan hewan piarannya bukan karena mereka terlalu sayang sama hewan piaraanya, tapi banyak orang menghadapi masalah kehabisan tanah kuburan dan biaya penguburan yang sangat mahal. Sekarang lebih banyak orang Amerika memilih kremasi, dan New York mengizinkan abu jenazah mereka dikubur di kuburan hewan kesayangan.Sumber: VOA.

Namun ada juga yang berkeinginan seperti yang dilansir oleh VOA, Rhona Levy dari daerah Bronx mempunyai rencana bertahun-tahun agar abu jenazahnya  nanti dikubur bersama anjing dan empat kucing kesayangannya di  kuburan hewan Hartsdale  Pet Cemetery di daerah pinggiran kota  New York. Ia mengatakan, “Keinginan saya terkabul,  dan saya akan bisa  bersama hewan kesayangan saya untuk selamanya”. “Ini adalah salah satu  saat yang paling baik dalam hidup saya," tambahnya.

Foto : Gambar gambar.com

Pantai Suak Keumudee


Suasana Di Pantai Suak Keumudee, Kecamatan Arongan Lambalek di saat sore hari, sejumlah sapi pulang kekandangnya ( Foto : AW)

Weng ( Putaran )

WE'NG (Bhs Aceh ) sudah jarang ditemukan di lingkungan masyarakat sejak perkembangan teknologi, padahal Weng atau putaran ini dugunakan untuk melatih anak - anak supaya cepat berdiri, atau berjalan. dulunya setiap rumah yang memiliki anak kecil pasti ada weng.(Foto: ZUL)

Rabu, 28 Desember 2011

Jalan Bekas Tsunami, yang ditinggalkan

JALAN bekas tsunami 26 desember 2004 lalu yang berada dipinggir Pantai Desa Suak Ie Beusoi, jalan ini dulunya merupakan jalan nasional Meulaboh - Banda Aceh, setelah tsunami jalan ini tidak digunakan lagi karena sudah dibangun jalur lain sehingga jalan ini hannya digunakan oleh msyarakat yang mau berkebun di daerah Desa Suak Ie Bueso Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat. (foto: Idrus)

Musyawarah Antar Desa

MAD atau musyawara antar Desa Dalam Kecamatan Arongan Lambalek, dalam rangka pertanggung jawaban kegiatan UPK ( Unit Pengelola Kegiatan ) tahun 2009 - 2011 pada tanggal 28 desember 2011 (foto: AW)

Senin, 26 Desember 2011

Mandi Bersama

Sejumlah anak2 dan orang dewasa mandi bersama setelah acara baca doa dan kenduri memperingati 7 Tahun Tsunami di desa Pante Mutia.( Foto: Idrus)

Memperingati 7 Tahun Tsunami

Sejumlah Desa Dalam Kecamatan Arongan Lambalek, memperingati 7 Tahun Tsunami di Desa Asal mereka seperti desa Suak Ie Beusoe, Pante Mutia, dan Suak Bidok Dengan Memasang tenda seadanya untuk memlakukan kanduri  sekaligus Baca Doa Bersama 26 desember 2011( Foto : Muktar)

Jumat, 16 Desember 2011

Kebun Warga Semakin Amblas ke sungai.

DAS (Daerah Aliran Sungai woyla semakin mengganas, sejumlah rumah sudah mulai pindah akibat sungai woyla yang melintasi desa mereka semakin mengikis daratan, mengakibatkan sejumlah kebun warga amblas kesungai, sejauh ini belum ada upaya pencegahan oleh pihak terkait. ( foto.AW)

Tembok Penahan Tanah.

TEMBOK PENAHAN TANAH untuk jalan desa di Gampong teupin Peuraho, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat. yang dibangun dengan program PNPM anggaran 2011 dengan biaya Fisik Rp.50.Juta, bersumber dari APBN, volume jalan 230 M.(Foto : AW)